Struktur Benih dan Perkecambahan.
Oleh:
Indah Safira Fitri
NIM: A42221887
Golongan: C
Dalam ilmu pertanian tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah biji, benih dan perkecbahan. Ketiga aspek tersebut memiliki keterkaitan dalam budidaya pertanian, selainitu istilah tersebut merupakan istilah pokok bahasan yang ada dalam pertanian.
Lalu apasih itu biji, benih dan proses perkecambahan??
A. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Secara agronomis biji merupakan hasil budidaya yang digunakan sebagai bahan konsumsi manusia dan juga digunakan sebagai pakan ternak. Secara biologis biji difungsikan khusus sebagai alat perbanyakan tanaman atau penyebaran jenis (Pranoto, 1990).
B. Benih adalah biji yang dihasilkan oleh tanaman kemudian digunakan sebagai media perbanyakan dan telah dilakukan perlakuan secara khusus agar benih tersebut memenuhi standar dan menghasilkan tanaman baru yang berkualitas. Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003). Selanjutnya Sadjad (1997) dalam Sutopo (1988) menyatakan bahwa dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi atau benih unggul, sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang dapat berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang semakin maju.
• Praktikum pngamatan struktur benih
Alat yang digunakan:
1. Mangkuk
2. Pisau scalpel
3. Talenan
4. Kaca pembesar
5. Kamera
Bahan yang digunakan:
1. Benih tanaman dikotil dan monokotil
2. Air bersih
Langkah kerja:
1. Merendam benih selama 24 jam di dalam mangkuk
2. Membelah benih secara membujur
3. Mengobservasi struktur dari setiap sampel benih menggunakan kaca pembesar
4. Mengidentifikasi sampel-sampel benih tersebut tergolong dikotil atau monokotil
• Hasil pengamatan
1. Kacang panjang ( Vigna unguiculata ssp )
2. Kacang hijau ( Vigna radiata)
3. Kacang tanah ( Arachis hypogaea )
4. Jagung (Zea mays L.)
• Fungsi struktur benih:
- Kulit benih, Miao et al. (2001) menyebutkan bahwa kulit benih adalah struktur penting sebagai suatu pelindung antara embrio dan lingkungan di luar benih, mempengaruhi penyerapan air, pertukaran gas dan bertindak sebagai penghambat mekanis dan mencegah keluarnya zat penghambat dari embrio.. Selain itu kulit benih juga sangat mempengaruhi dormansi pada benih karena impermeabilitas kulit biji terhadap air atau permeabilitas yang rendah terhadap gas, atau resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio.
- Plumula, merupakan poros embrio yang ada dibagian permukaan pucuk benih yang nantinya akan tumbuh menjadi bakal daun pertama.
- Embrio adalah hasil peleburan inti generatif dengan ovum. Embrio merupakan bagian paling penting pada benih, karena embrio adalah cikal bakal dari tanaman yang akan ditumbuhkan. Embrio meliputi radikula, hipokotil, epikotil, plumula, koleoptil, dan koleoriza.
- Endosprem, memiliki fungsi sebagai jaringan penyimpanan cadangan makanan yang memberikan asupan nutrisi untuk embrio yang sedang perkembang pada fase perkecambahan.
C. Proses perkecambahan merupakan proses awal proses pertumbuhan berbiji. Proses ini berlangsung hingga munculnya komponen kecambah, yakni plumula dan radikula. Selama proses perkecambahan akan ada serangkaian perubahan morfologi, fisiologi, dan biokimia pada biji.Fase perkecambahan diawali dengan imbibisi yang menjadikan kulit biji lunak dan terjadinya peningkatan aktivitas enzimatik.Pada saat perkecambahan, imbibisi air merangsang aktivitas giberelin yang diperlukan untuk mengaktivasi enzim αamilase. Enzim ini selanjutnya masuk ke dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan, pati menjadi gula yang kemudian digunakan sebagai sumber energi untuk pembelahan dan pertumbuhan sel. Perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas enzim-enzim metabolisme perkecambahan (Agustrina, 2008). Perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam medium pertumbuhan. Air akan diabsorbsi dan digunakan untuk memacu aktivitas enzim-enzim metabolisme perkecambahan (Agustrina, 2008). Proses perkecambahan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu:
1. Faktor internal
- kematangan benih
- hormon
- ukuran benih
- dormansi
2. Faktor eksternal
- air
- cahaya
- temperatur
- oksigen
- media tanam
• Pengamatan struktur dan bagian-bagian perkecambahan
Alat :
1. Kertas tisu
2. Kamera handphone
3. Kaca pembesar
Bahan :
1. Sampel kecambah epigeal yaitu ( kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan kacang panjang )
2. Sampel kecambah hipogeal yaitu ( jagung )
3. Air bersih
Prosedur Kerja
1. Siapkan sampel kecambah
2. Cuci akar kecambah dengan air hingga bersih
3. Letakkan sampel kecambah pada kertas tisu yang telah disiapkan
4. Amati dan identifikasi struktur dan bagian-bagian kecambah
5. Ambil foto sampel kecambah menggunakan kamera handphone sebagai bahan dokumentasi
• Hasil pengamatan
1. Perkecambahan epigeal
Merupakan proses pertumbuhan biji, yang ditandai dengan hipokotil memanjang yang mengakibatkan plumula (calon daun) dan kotiledon muncul ke permukaan tanah. Munculnya kotiledon ke atas permukaan tanah, memungkinkan kotiledon untuk berfotosintesis sebagai pengganti daun yang belum terbentuk. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio (Campbell et al., 2000). Berikut adalah contoh tanaman tipe perkecambahan epigeal pada pengamatan yang telah dilakukan:
• Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
• Kacang Panjang (Vigna unguilcata)
• Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
• Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
• Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul
• Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
•. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
2. Perkecambahan hipogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji.Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan (Campbell et al., 2000). Berikut adalah contoh tanaman tipe perkecambahan hipogeal pada pengamatan yang telah dilakukan:
• Jagung (zea mays)
Fungsi:
• Radikula, organ tanaman yang menjadi akar berfungsi untuk menyerap air dan juga nutrisi maupun unsur hara
• Hipokotil, penghubung antara radikula dan kotiledon
• Kotiledon, menyediakan cadangan makanan yang digunakan sebagai sumber energi untuk berkecambah menggantikan fungsi daun sejati yang belum muncul
• Epikotil, penghubung antara plumula (daun sejati) dengan kotiledon
•. Daun sejati, berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
Daftar Pustaka
Pranoto, H.1990. Biologi Benih. Bogor: IPB Press.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. PT Grasindo : Jakarta.
Miao, Z.H., J.A. Fortune., J. Gallagher. 2001. Anatomical structure and nutritive value of lupin seed coats. Aust. J. Agric. Res. 52:985-993.
Sutopo, L. 1988. Teknologi Benih. CV Rajawali : Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta.
Miao, Z.H., J.A. Fortune., J. Gallagher. 2001. Anatomical structure and nutritive value of lupin seed coats. Aust. J. Agric. Res. 52:985-993.
Campbell, N.A., J.B. Reece., dan L.G. Mitchell. 2000. Biologi. Penerbit Erlangga.. Jakarta.
Agustrina, R. 2008. Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Leguminoceae di Bawah Pengaruh Medan Magnet.Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Lampung